Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 01 Oktober 2014

Sukses Dengan Soft Skills

Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Sejak Kuliah?
Sigit Hermawan
Dosen Fakultas Ekonomi UMSIDA
Alkisah dua orang dipertemukan kembali di situs pertemanan (Facebook) setelah lebih 15 tahun tidak bertemu. Si A yang ketika kuliah punya nilai bagus sekarang nampak biasa-biasa saja, tetapi si B yang ketika kuliah nilainya biasa-biasa saja tetapi sekarang lebih sukses dari si A. Memang sering dijumpai hal yang seperti ini di masyarakat. Sering kali pula ketika reuni banyak kejutan-kejutan yang tak terduga terhadap teman kita, yang dulunya biasa-biasa saja tetapi sekarang sukses, demikian pula sebaliknya, mengapa demikian? Selain atas berkat rahmat-NYA, juga karena di kehidupan masyarakat tidak cukup dengan hard skills tetapi juga harus dipadukan dengan soft skills.
Hasil survey National Association Colleges and Employers (NACE) USA menunjukkan bahwa Indeks Prestasi Komulatif (IPK) berada di urutan ke 17 dari sekian faktor yang membuat seorang sarjana menjadi sukses. Lalu apa urutan pertama dan seterusnya? Urutan pertama sampai lima adalah kemampuan berkomunikasi, kejujuran, kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, dan etos kerja yang baik. Selebihnya yakni memiliki motivasi, mampu beradaptasi, kemampuan berorganisasi, kemampuan memimpin, percaya diri, ramah, sopan, sampai humorispun menjadi kunci sukses seorang sarjana. Jadi kemampuan hard skills yang ditunjukkan dengan IPK yang bagus belum cukup untuk membuat seseorang sukses, harus ditunjang dengan soft skills.
Apa beda hard skills dengan soft skill? Hard skills adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Lalu mengapa orang yang memiliki soft skills yang bagus lebih sukses ? Jawabannya karena dunia kerja menginginkan orang yang tangguh, punya motivasi, pandai berkomunikasi, dapat bekerjasama, mampu memimpin, punya percaya diri, dan kemampuan soft skills lainnya.
Menurut Patrick O?brein yang dikutip oleh Putra dan Pratiwi (2005), membagi soft skills yang penting ke dalam 7 area yang dinamakan Winning Characteristics, yakni Communication Skills, Organizational Skills, Leadership, Logic, Effort, Group Skills, Ethics. Atau kalau di akronimkan menjadi COLLEGE. Kemampuan-kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi untuk sukses. Maka semenjak mahasiswapun dapat dipersiapkan kemampuan-kemampuan yang seperti ini. Tidak hanya diperoleh dari perkuliahan saja tetapi juga dapat diasah melalui keterlibatan aktif di organisasi-organisasi kemahasiswaan.
Communication skills adalah kemampuan untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Kemampuan ini selain dapat diperoleh melalui perkuliahan juga dapat diasah melalui organisasi. Perkuliahan dengan metode diskusi adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan kemampuan lisan. Sedangkan tugas dalam bentuk makalah atau paper adalah sarana yang tepat untuk mengaplikasikan kemampuan menulis. Selain itu dengan mengikuti english club, atau menjadi wartawan koran kampus juga dapat mengasah aplikasi communication skills ini.
Organizational skills adalah kemampuan mengorganisasikan. Kemampuan ini lebih banyak diasah dari keikutsertaan di dalam organisasi walaupun di perkuliahan juga dapat pula diperoleh kemampuan-kemampuan mengorganisasikan ini. Tetapi dengan mengikuti organisasi maka seseorang biasanya akan diserahi tanggung jawab untuk menjadi ketua panitia sebuah kegiatan, maka hal ini akan mengasah kemampuan untuk mengorganisasikan suatu kepanitiaan.
Leadership adalah kemampuan memimpin. Selain dapat diperoleh di kelas dengan menjadi pengurus kelas, leadership ini lebih banyak diasah dengan mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Kemampuan memimpin ini nantinya di dunia kerja akan menjadi penting karena seseorang harus dapat memimpin dirinya sendiri untuk dapat bekerja dengan baik dan juga memimpin kelompok kerja di suatu organisasi atau perusahaan.
Logic adalah kemampuan untuk berpikir logis terhadap suatu permasalahan. Kemampuan ini tentunya dapat diperoleh melalui matakuliah-matakuliah yang mengandalkan penalaran. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan logis dan terintegrasi. Masalah yang ada di dunia kerja tidaklah sama dengan masalah-masalah yang ada ada di UTS atau UAS, tetapi lebih kepada masalah aktual yang ada di area kerja suatu instansi atau perusahaan. Logic ini memerlukan suatu sikap bijaksana dalam memecahkan masalah. Keseimbangan antara kerugian dan kemanfaatan dari suatu pemecahan masalah.
Effort adalah suatu usaha yang pantang menyerah. Kemampuan ini dalam dunia kerja sangat dibutuhkan. Maka sering dijumpai di iklan lowongan kerja yang mensyaratkan ?dapat bekerja dalam tekanan? sebagai syarat utama untuk dapat diterima di perusahaan yang bersangkutan. Di perkuliahan sering dijumpai dosen yang memberikan tugas yang sangat banyak dan harus dikumpulkan pada esok harinya. Ini juga sebagai latihan untuk dapat bekerja dalam tekanan. Di dunia kerjapun sangat jamak dan sering seseorang karyawan mengalami tekanan yang teramat sangat. Dikejar-kejar deadline dan target yang semakin meningkat adalah suatu hal yang lumrah dan biasa, yang kadang membuat seseorang menjadi stress dan dalam tekanan yang berat. Maka diperlukan jiwa yang matang dan tingkat kestabilan emosi yang baik.
Group Skills adalah kemampuan untuk bekerja dalam kelompok. Ini penting karena semua pekerjaan akan selalu berhubungan dengan orang lain. Bagaimanapun pintarnya seorang karyawan kalau tidak dapat bekerjasama dalam tim maka tidaklah bermanfaat banyak. Maka sering disebutkan di iklan lowongan kerja, ?dapat bekerja dalam kelompok? adalah syarat utama untuk dapat menjadi karyawan di suatu perusahaan atau instansi. Ketika kuliah, kemampuan ini juga dapat diasah ketika bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas. Kemampuan ini akan lebih terasah apabila aktif dalam suatu organisasi, yang mengharuskan bekerja
dalam sebuah tim.
Ethics adalah kemampuan untuk belajar membedakan benar atau salah, lalu melakukan apa yang benar. Ethics atau etika dalam bekerja ini penting karena menurut sebuah penelitian 87% orang yang kehilangan pekerjaan atau macet karirnya karena tidak memiliki etika kerja yang baik. Di dalam dunia usahapun, orang akan enggan atau tidak mau untuk berbisnis dengan penipu atau orang yang kabarnya adalah penipu. Di perkuliahan, etika ini ada yang secara tersendiri menjadi matakuliah yakni etika bisnis, tetapi ada juga yang include atau masuk dalam berbagai macam matakuliah yang lain seperti Al Islam. Tetapi secara keseluruhan bahwa perkuliahan yang ada pada prinsipnya juga mengajarkan etika yang baik, misalnya menghargai pendapat orang lain, disiplin dan lain-lain.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa sukses dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik hard skills maupun soft skills. Hard skills yang ditunjukkan dengan IPK yang bagus akan menjadi pembuka jalan karena biasanya persyaratan yang ada di perusahaan seperti itu. Tetapi untuk selanjutnya ketika bekerja maka kemampuan soft skills-nya yang akan berjalan dan menuntun seseorang untuk menuju kesuksesan.
sumber : http://sttbandung.ac.id/artikel/sukses-soft-skills/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

cantik

cantik

- Copyright © INTERNET DCC - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -