![]() |
Jam pulang kapan ya? |
Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata “back office”?
Apapun yang terlintas di benak anda, saya akan bahas sedikit mengenai back
office ini. Back office, merupakan sebuah kategori pekerjaan di dalam
perusahaan. Sesuai namanya, back office adalah kebalikan dari front office.
Mereka-mereka yang berada di bawah kategori back office dalam kesehariannya
mengerjakan hal-hal yang bersifat administratif (oh, betapa saya membenci kata
ini), memberikan servis dan kemudahan-kemudahan bagi mereka yang bernaung
dibawah kategori front office. Bingung? Ok, sederhananya back office adalah
semua pekerjaan yang TIDAK memberikan revenue bagi perusahaan. HR, IT,
Compliance, General Affair, you name it.
Note: mungkin tidak berlaku bagi
level GM ke atas.
Percaya atau tidak, walaupun sebenarnya terlihat ecek-ecek, katanya back office ini memiliki peran yang sangat
penting dalam perusahaan. Katanya juga, back office ini laksana AC, dimana jika
berfungsi dengan baik tidak ada seorangpun yang menghargai. Barulah ketika
rusak, semua berteriak berjamaah.
Masalahnya, saya pribadi saat ini belum melihat adanya penghargaan
yang baik bagi kaum back office ini. Katanya penting, tapi faktanya memang
posisi back office ini kurang dihargai. Load kerja tinggi, dituntut serba cepat
dan sempurna, tapi benefit seadanya. Belum jatah cuti yang terus berkurang dan
kadangkala harus hutang cuti. Utilisasi tinggi, penghargaan rendah. Err,
mungkin harus sedikit dibedakan antara back office employee dan semut pekerja. We’re at company, not at colony.
Sebagaimana masalah klasik dalam dunia HR pada umumnya, persoalan back
office ini akan bermuara ke kepuasan kerja, yang berhubungan dengan kinerja dan
ujung-ujungnya turnover. Memang sih, ada banyak hal yang mempengaruhi kepuasan
kerja, namun yang pasti akan paling mempengaruhi adalah skala prioritas hal
tersebut.
Misalkan gini, saya turunan pertama dari juragan kaya raya yang
hartanya cukup sampe turunan ke-13, kemudian bekerja di perusahaan yang
membebani karyawannya dengan pekerjaan luar biasa padat dalam tempo sesingkat-singkatnya,
dan bayarannya minim. Tapi di perusahaan itu ada fasilitas pijit, potong rambut
+ hair styler, sauna and spa, kolam renang, dan bahkan trek gokart. Semuanya
GRATIS. Menurut anda, apakah saya puas kerja di sana? Tentu saja, toh saya
hepi.
Bandingkan dengan kondisi dimana saya bekerja di perusahaan yang sama,
namun saya adalah kepala keluarga berpenghasilan pas-pasan, memiliki keluarga
dengan 3 anak dimana si sulung tahun ini masuk kuliah, dan si bungsu mulai masuk
sekolah. Eh, istri tercinta pun sudah hamil lagi dan kontrakan habis tahun ini.
Menurut anda, apakah saya puas kerja di sana? For goodness sake, I don’t need all that facility!! All I need is MONEY!
Jadi, apakah pekerjaan back office itu jelek? Tentu tidak, bahkan
sangat mulia. Apakah saya cocok dengan pekerjaan back office? Jika anda adalah
orang bertipe “to serve and sacrifice”, maka jawabannya adalah ya. Jika tidak?
Hmm, lakukanlah pekerjaan back office dalam skala kecil sehingga akan terasa
betul pentingnya atau be boss for your
own. Start your own business.
SUMBER : http://firefeather-rebirth.blogspot.com/