- Back to Home »
- KOMUNIKASI »
- KOMUNIKASI VERBAL
Posted by : Unknown
Rabu, 01 Oktober 2014
KOMUNIKASI VERBAL
1.
Komunikasi Verbal
Potter & Perry (1987) menyatakan
bahwa komunikasi verbal termasuk penggunaan kata-kata atau tulisan. Bahasa yang
digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti khusus yang kadang hanya
dimengerti oleh komunitas tempat individu berada. Sehingga dengan bahasa yang
diucapkan atau dituliskan, kita dapat menebak seseorang berasal dari komunitas
mana.
Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.
Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak
langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi
dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan
lain-lain.
2.
Unsur Komunikasi Verbal
Lebih lanjut Potter dan Perry (1987)
mengidentifikasi bahwa komunikasi verbal sangat dipengaruhi beberapa faktor
yaitu denotative and connotative meaning (kemaknaan), vocabulary (perbendaharaan kata), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), clarity
dan brevity (kejelasan dan
keringkasan), dan timing and relevance (waktu dan relevansi).
Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal
yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang
melakukan proses komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata akan mengandung
beribu makna.
Ada
beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
a.
Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang
memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada
tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Ketiga fungsi itu adalah:
a.
Untuk
mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b.
Untuk
membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c.
Untuk
menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Menurut para ahli,
ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan
berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh
seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori
ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih
dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism
dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi.
Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa
yang diucapkan oleh orang lain.
Teori kedua ialah teori
kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan
berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh
Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang
diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi
dalam dirinya.
b.
Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata
adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang,
barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian,
atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada
hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata
dan pikiran orang.
3.
Fungsi
komunikasi verbal
Secara
garis besar fungsi komunikasi Verbal ada dua fungsi terhadap masyarakat dan
fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial,
yaitu:
a.
Pengawasan lingkungan.
b.
Korelasi antarbagian dalam masyarakat
terhadap lingkungannya.
c.
Sosialisasi.
d.
Hiburan.
Kemudian menurut Lazarsfeld dan
Merton fungsi sosial komunikasi Verbal adalah:
a.
Memberikan status.
b.
Memperkokoh norma-norma sosial.
Meskipun komunikasi melalui media massa
itu fungsional, tetapi dapat berubah menjadi disfungsional. Sedangkan, fungsi
terhadap individu ada tujuh:
a.
Pengawasan atas pencarian informasi.
b.
Mengembangkan konsep diri.
c.
Fasilitas dalam hubungan sosial.
d.
Substitusi dalam hubungan sosial.
e.
Membantu melegakan emosi.
f.
Pelarian dari ketegangan dan
keterasingan.
g.
Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau
ritualisasi.
Menurut Samovar (Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar
Budaya), bahwa dalam suatu peristiwa komunikasi, perilaku nonverbal digunakan
secara bersama-sama dengan Bahasa verbal.
cantik
